Momok
yang banyak dikhawatirkan penetas telur itik adalah rasio jumlah jantan yang lebih
mendominasi dibandingkan jumlah anak itik betina. Maklum saja karena harga anak
itik jantan jauh lebih murah dibandingkan dengan harga anak itik betina. Akan
tetapi kini hal tersebut tidak lagi menjadi masalah yang cukup serius. Semenjak
merebaknya warung makan yang menyajikan masakan serba bebek, bebek atau itik
jantan muda justru banyak dicari orang. Permintaan suplai bebek untuk daging
tidak kalah dengan permintaan bebek untuk petelur.
Kisah sukses bisnis bebek Awalnya bisnis ini memang tidak berjalan
mulus, Puluhan rumah makan di Solo dan Yogyakarta yang ditawari itik jantan
muda, tidak semua berminat. Solo dan Yogyakarta dipilih sebagai pasar pertama
sebab dekat dengan lokasi peternakan, lagipula budaya makan daging itik sudah
terbentuk di sana. Dari 300 ekor yang ditawarkan untuk semua rumah makan hanya
210 ekor yang terjual. Kebanyakan rumah-rumah makan masih mengandalkan daging
dari itik apkir. Kalau pun diterima rumah makan menawar dengan harga sangat
rendah. Jauh dari harga yang ditetapkan, Rp18.000/ekor bobot 1,2 kg.
Mengemas
Bebek
Pada tahun 2008 warung-warung dan
penyedia menu itik menjamur di Jakarta dan sekitarnya, menjadi berkah bagi
usaha itik, meski awalnya tetap tidak mudah menawarkan itik muda kepada mereka.
Baru saat pasokan itik afkir mulai seret, mereka mulai mencoba itik muda.
Dengan modal kartu nama yang
ditinggalkannya kepada pemilik warung akhirnya mereka mulai memesan itik
muda. Pasar kian terbentang saat menggunakan strategi lain: pemasaran via dunia maya. Lewat blog yang dibuat,
pemilik peternakan bebek itu sukses menjaring 16 pelanggan-semua restoran yang
sebagian besar terletak di Jakarta, sisanya Jawa Tengah dan Kalimantan Timur.
Total jenderal setiap hari ia mesti memasok 300 itik jantan muda untuk
pelanggan barunya itu. Setengah pasokan didapat dari mitra yang menyetor itik
siap jual. Kunci sukses lain,
memperkenalkan penjualan itik jantan muda dalam bentuk karkas.
‘Tujuannya untuk meningkatkan harga jual dan citra itik jantan’. Bentuk karkas
juga disukai rumah makan karena mereka tidak perlu mengeluarkan biaya
pencabutan bulu. Itik diterima dalam bentuk daging yang bersih.
Tips
Cerita Tambahan
Cerita sukses bisnis penetasan telur
dari Sulawesi, adalah Hasnah wanita muda yang sukses dengan itik-itik
tetasannya. Semenjak SMP ia memang sudah terjun ke dunia penetasan telur itik.
Kiprah Hasnah dalam dunia penetasan telur bebek dan menjual anakan bebek kepada
peternak bukan tanpa kendala. Kendala yang dihadapi bukan hanya kendala modal,
tetapi juga kendala sosial. Ada komentar pesimisme dari orang-orang disekitar
tempat tinggal Hasnah, bagaimana mungkin seorang perempuan bisa mandiri dan
berkiprah dalam pengembangan ekonomi keluarganya hanya dengan menetaskan telur
bebek.
Cibiran beraliran pesimisme tersebut
tak lantas membuat Hasnah menyerah. Ia terus menetaskan telur, menabung uangnya
untuk membeli peralatan-peralatan yang masuk kategori mewah untuk ukuran orang
desa, bersolek ketika ada acara-acara sosial yang membuat kaum wanita disekitarnya
menjadi tertarik untuk mengikuti jejaknya, dan Hasnah berhasil dengan cara itu.
Hasnah juga menuturkan, sampai hari
ini, hampir semua perempuan di desanya melakukan usaha penetasan telur dikolong
rumah masing-masing untuk membantu ekonomi keluarganya, dan itu nyata adanya.
berkat bebek-bebek kecil, banyak orang tua mengirimkan anaknya ke kota untuk
memperoleh pendidikan yang layak. Tak hanya itu, banyak kaum lelaki yang merasa
terbantu oleh usaha istri-istrinya, mereka lebih tenang dalam bekerja di luar rumah,
dan beban ekonomi keluarga berkurang, serta perlahan tapi pasti banyak keluarga
taraf kehidupannya meningkat. (Galeriukm).
No comments:
Post a Comment