Dengan Menggunakan Metode Solution Technique Measurement
Satu dari sekian banyak
kendala dalam sebuah VGA (Video Graphics Array) adalah masalah kinerja
(performance). Seringkali ketika sebuah VGA terbaru diluncurkan, pengguna ingin
mencoba VGA tersebut pada komputer mereka tanpa harus mengganti spesifikasi
perangkat lunak yang telah mereka miliki. Masalahnya, apakah VGA baru tersebut
kompatibel dengan peragkat lunak mereka atau apakah kinerja dari VGA baru
tersebut akan sebaik VGA lama yang telah mereka gunakan ketika berjalan pada
perangkat lunak yang sama.
Selain itu, pengaruh suhu di lingkungan sekitar VGA Card juga
menjadi kendala dalam kaitannya dengan kinerja (performance) VGA itu sendiri.
Adakalanya sebuah VGA Card menjadi panas (overload) ketika komputer sedang
dioperasikan, terlebih lagi saat pengguna sedang bermain games. Apabila VGA
Card dalam keadaan overload, maka secara otomatis kinerja dari VGA Card akan
menurun.
Paper ini membahas mengenai
bagaimana cara mengukur kualitas kinerja dari VGA Card. Tools yang digunakan
dalam pengujian ini adalah Unigine Heaven V2.1 dan FurMark. Tujuan dilakukannya
pengujian ini adalah untuk mengetahui dengan pasti faktor apa saja yang dapat
mempengaruhi kinerja VGA Card.
Kata kunci:
Benchmarking, VGA (Video Graphics Array), kinerja, perangkat keras.
Era globalisasi menuntut dunia ilmu pengetahuan dan
teknologi informasi untuk berkembang dengan pesat. Sedemikian pesatnya
perkembangan tersebut juga mempengaruhi dunia komputerisasi. Banyak perangkat
keras, perangkat lunak serta sistem operasi dikembangkan guna memenuhi
kebutuhan pasar akan teknologi yang semakin canggih dan mempermudah kehidupan
manusia. Salah satu yang semakin banyak berkembang adalah VGA (Video Graphics
Array) Card. VGA Card adalah perangkat keras yang digunakan untuk
meng-akselerasi grafik pada komputer.
Vendor terkenal yang terus mengembangkan VGA Card
adalah Sapphire, ASUS, Hon Hai (Foxconn), shake fast/ PowerColor
(PowerColor/Dataland), Leadtek, XFX, reflecting the public (Inno3D), Micro-Star
International (MSI), ELSA, rich color (FORSA), Palit, Jetway, Abit, Epox,
Biostar, Gainward, Sparkle, Yin Chi (Galaxy), day of jan (Grandmars), Superior-day
color (SuperGrece), Maxsun, ASL, Yeston, Pixel View, Gigabyte.
Vendor-vendor
tersebut terus menerus menciptakan inovasi yang didedikasikan kepada user
pecinta games.
Ada beberapa istilah yang sering
dijumpai apabila kita berbicara mengenai VGA Card. Diantaranya adalah GPU dan
FPS. GPU merupakan singkatan dari Graphics Processing Unit. GPU adalah bagian
dari VGA, yang merupakan pusat dimana grafik mengalami proses untuk dapat
ditampilkan ke dalam layar. Sedangkan FPS merupakan jumlah frame yang mampu VGA
Card tampilkan per detik. Semakin besar FPS, maka tampilan sebuah game akan
semakin baik dan lincah. Namun, tetap saja, sebaik atau secanggih apapun sebuah
alat, pasti tidak luput dari adanya gangguan. Beberapa faktor dapat
mempengaruhi kinerja dari VGA Card. Di antaranya adalah suhu. Saat suhu
mengalami kenaikan, kipas pendingin (cooling fan) akan bekerja dengan maksimal.
Walaupun begitu, tingginya suhu pada GPU dari VGA tersebut tidak mengalami
penurunan. Jika hal ini terus menerus terjadi, maka performa dari Graphic
Card-nya tidak “KOMMIT 2010” 6th National Conference - Bali, November 2010 berjalan
dengan sempurna, sehingga kualitas FPS menurun. Semua itu menyebabkan gambar
terlihat patah-patah.
Pada berbagai kegiatan pengguna komputer yang
memerlukan kualitas grafis baik, kerap terganggu ketika VGA menjadi overload.
Overload merupakan titik dimana VGA menjadi panas dikarenakan kerja yang
terlalu berat.
Dibutuhkan
beberapa referensi hasil uji coba untuk mengetahui hal yang terkait dengan
kinerja VGA.
Beberapa
peneliti telah melakukan proses benchmarking terhadap VGA Card. Hasilnya,
pendapat yang berbeda-beda bermunculan. Sebagai contoh pendapat Hilbert
Hagedoorn dari guru3d.com,
“Jadi,
apabila kartu grafik hampir tidak bisa menangani kurang dari 30 FPS, maka game
tidak dapat dimainkan. Dengan 30 FPS hingga 40 FPS Anda sangat bisa bermain
game dengan kemungkinan sedikit gangguan suara di beberapa bagian. Ketika kartu
grafik rata-rata melakukan 60 FPS atau lebih, maka tampilan game akan terlihat
sangat halus. Lebih dari 100 FPS? Anda berarti memiliki kartu grafik MONSTER.”
Sedangkan artikel yang ditulis pada docstoc.com
disebutkan “Kinerja grafik tidak hanya tergantung pada jumlah Rendering
Pipeline, tetapi juga tergantung pada arsitektur Graphics Core, efisiensi
eksekusi Rendering Pipeline, jumlah Vertex Shader, dan frekuensi Graphics Core,
dan frekuensi memori, dan lain-lain.”
Selain itu, di docstoc.com juga tertulis “Kualitas kipas pendingin juga dapat
mempengaruhi operasi dari stabilitas grafik.” Karena banyaknya perbedaan
pendapat, maka diperlukan uji coba (pengukuran) secara mandiri guna memastikan
faktor-faktor apa saja yang sebenarnya berpengaruh terhadap kualitas kinerja
VGA Card.
Metodologi
Di dalam dunia teknologi informasi, benchmarking
merupakan suatu kegiatan menjalankan suatu program komputer agar dapat
mengetahui kinerja relatif dari suatu objek yang biasanya dengan menjalankan
beberapa tes dan percobaan standar. Benchmarking digunakan untuk menaksir
karakteristik kinerja dari hardware komputer, sebagai contoh yaitu kinerja
antara VGA NVDIA GeForce 9600 GT dan 7300 GT.
Tools benchmarking yang kami gunakan pada percobaan
ini adalah Unigine Heaven Benchmark V2.1 dan FurMark. Alasan
pemilihan tools tersebut adalah bahwa Unigine Heaven Benchmark V2.1 yang
merupakan produk dari Unigine sudah diakui secara international sebagai
standar uji hampir untuk keseluruhan komponen perangkat keras VGA. Unigine
Heaven Benchmark V2.1 akan menguji performa dari VGA secara umum. Software
ini menghasilkan laporan Scores dan FPS. Scores merupakan nilai hasil
penjumlahan dari keseluruhan tes terhadap komponen VGA Card yang dilakukan oleh
Unigine Heaven Benchmark V2.1. Scores berupa angka yang dihasilkan dari
aplikasi ini sudah mengacu pada hasil tester yang dipakai dalam kalangan
industri komponen VGA.
Sedangkan
FurMark merupakan produk keluaran oZone3D.Net yang bisa digunakan untuk
mengukur suhu VGA Card, baik dalam keadaan normal, maupun dalam keadaan
overload dengan menggunakan satuan derajat Celcius.
Untuk mendapatkan VGA Card dalam keadaan overload,
dibutuhkan pula sebuah software games. Di sini digunakan games dengan nama Crysis
Game. Games ini dipilih karena “memakan” banyak shader performance. Shader
(Pixel Shader) merupakan bagian dari VGA Card yang berfokus pada pixel dan
berfungsi untuk menghitung rendering (gambar yang terus menerus bergerak).
Dalam
percobaan kali ini, kami menggunakan metode Solution Technique Measurement
(pengukuran). Sebenarnya secara umum, teknik ini menyediakan hasil yang
terbaik. Tools yang diperlukan telah diberikan. Tidak perlu adanya asumsi
tambahan. Karakteristik ini juga membuahkan hasil berdasarkan sistem yang
aktual. Namun bagaimanapun juga, teknik ini hanya menyediakan informasi
spesifik dari sistem yang sedang diukur.